PEKANBARU – Umat Muslim di seluruh dunia sedang antusias menunggu bulan suci Ramadan 1444 hijriyah yang akan segera tiba. Hal ini juga dirasakan oleh Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution.
Menjelang puasa tahun ini, Wagubri Edy Natar menyambut Ramadan bersama Tim Gerakan Sholat Subuh Berjama’ah (GSSB) Provinsi Riau. Pada pelaksanaan GSBB ke-133 ini, Wagubri berdakwah di Masjid Nurul Yaqin, Jalan Hangtuah Ujung, Pekanbaru, Riau pada Minggu (19/03/2023).
Rasa senang bercampur bangga saat Wagubri Edy mengungkapkan, bahwa masjid tersebut merupakan tempat dia sering melaksanakan salat berjamaah karena dekat dari tempat tinggalnya.
“Saya terus terang gugup untuk memberikan tausiyah di depan ini. Karena biasanya saya yang menjadi jemaahnya. Tapi satu sisi alhamdulillah subuh berbahagia ini kita bisa berkumpul bersama-sama dengan rombongan GSSB Riau sekaligus momentum ini bertepatan akan menyambut bulan suci Ramadan,” ungkapnya.
Mantan Danrem Wira Bima ini, menjelaskan Program GSSB merupakan bentuk dakwah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang bertujuan sebagai wadah silaturahmi dan memperkuat ukhuwah islamiyah, serta mengajak umat untuk meramaikan masjid.
“Alhamdulillah gerakan solat subuh berjamaah ini telah berjalan ke 113 kali. Tandanya juga sudah sebanyak 113 kali kami keluar masuk masjid untuk berdakwah keliling Provinsi Riau. Gerakan ini sudah ada sejak lama. Tetapi karena ada pandemi COVID, maka sempat terhenti, sekarang kami menggerakkan kembali,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini minat masyarakat di Provinsi Riau untuk melaksanakan salat subuh berjamaah semakin tinggi. Hal itu terbukti di berbagai tempat masih banyak yang menunggu kehadiran GSSB Riau dalam subuh berjamaah.
“Untuk dikunjungi oleh rombongan GSSB, masjid-masjid harus mengantri dahulu. Sekarang saja ada sekitar 30an masjid yang menunggu kehadiran gerakan ini. Tentu apa yang kita lakukan ini semata-mata gerakan untuk berdakwah untuk mengajak umat mendapatkan keberkahan dari Allah. Dan sekaligus juga menjadi tanggung jawab saya sebagai pemimpin,” terangnya.
Dia menuturkan, setiap pemimpin pasti memiliki pertanggungjawaban. Bahkan para jamaah yang ada di sini adalah pemimpin sesuai dengan levelnya. Oleh karena itu, dakwah ini harus dilakukan meskipun dengan porsi yang berbeda, kalau ustad berdakwah dengan tausiyahnya, kalau dirinya selaku pejabat hari ini dengan kehadirannya.
“Karena faktanya, minggu depan akan ada Wakil Gubernur datang ke masjid tersebut, Insya Allah ada juga yang datang karena menunggu kehadiran saya. Artinya, kehadiran saya di tempat itu merupakan bagian dari dakwah,” tuturnya.
Sementara itu, seorang remaja bernama Adrian (20) yang tinggal di Jalan Gunung Raya Hangtuah Ujung, mengaku senang saat mendengarkan tausiyah dari Wakil Gubernur Edy Natar. Karena menurutnya, pemimpin yang menyampaikan pesan singkat, padat, dan mudah dimengerti. Dia bersama teman-temannya kagum dengan sosok Mantan Danrem Wira Bima/031.
“Bapak Wagub memang sering saya lihat salat berjamaah di sini. Bahkan beliau ramah dengan kami semua. Jujur aja saat mendengarkan pak Wagub berceramah seperti tadi saya dan teman-teman ini kagum memperhatikannya, dan kami menilai beliau sudah sama seperti ustad di TV,” ujarnya.
Lebih lanjut, setelah menyampaikan dakwah, Wakil Gubernur Edy Natar beserta Rombongan GSSB Riau dan para jamaah Masjid Nurul Yaqin melakukan foto bersama hingga ditutup dengan menyantap hidangan yang telah disajikan. (Harga.me/bib)
.