PEKANBARU – Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution, konsisten melakukan syiar agama Islam melalui kegiatan Gerakan Sholat Subuh Berjama’ah (GSSB) Provinsi Riau.
Gerakan subuh berjamaah tersebut telah diselenggarakan sebanyak 112 kali di sejumlah kabupaten/kota di Bumi Lancang Kuning. Pada Sabtu (18/03/2023) ini, GSSB berlokasi di Masjid Al Muhsinin, Jalan Ramin, Tangkerang Utara, Pekanbaru, Riau.
Program GSSB ini merupakan bentuk dakwah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang bertujuan sebagai wadah silaturahmi dan memperkuat ukhuwah islamiyah, serta mengajak umat untuk meramaikan masjid.
Wagubri Edy Natar mengatakan bahwa dalam beberapa hari lagi, umat Muslim di seluruh dunia akan menyambut bulan suci Ramadan. Dengan begitu, dirinya memastikan sudah banyak orang yang memohon kepada Allah agar diberikan keberkahan umur untuk bertemu dengan bulan puasa.
“Lima hari dari sekarang, kita akan menghadapi bulan suci Ramadan. Bulan ini sangat ditunggu-tunggu oleh jutaan umat seluruh dunia. Bahkan, berapa banyak orang yang meminta agar umurnya diberkahi agar bisa bertemu hingga bulan Ramadan, tetapi kita tidak bisa memastikannya,” katanya.
Wakil Gubernur Edy menjelaskan bahwa para jemaah, termasuk dirinya, yang berkumpul pada gerakan subuh ini, seharusnya jauh lebih bersyukur masih diberikan kesempatan untuk melangkahkan kaki ke masjid. Karena belakangan ini, dirinya terus menerima kabar meninggal dunia dari orang-orang terdekat.
“Jadi artinya ini peringatan bagi kita, sebab rasul telah mengingatkan bahwa umur kita ini sangat singkat. Kita pun tidak bisa memastikan apakah umur kita akan diperpanjang untuk bertemu dengan bulan Ramadan. Namun, apabila kita dapat bertemu pada bulan Ramadan, apakah cukup sampai di situ saja? Ini yang harus kita pahami dengan baik, bahwa kita harus memanfaatkannya,” jelasnya.
Mantan Danrem Wira Bima ini mengungkapkan bahwa dirinya sering sekali mengamalkan surat Al-Hasyr ayat 18 yang isinya, ‘wahai orang-orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.’
“Artinya, itu Allah memberikan peringatan bagi kita bahwa dunia bukanlah kampung kita. Kampung kita yang sesungguhnya adalah surga, jadi kita pasti akan kembali dan bertemu di hari akhir. Makanya, kalau kita diberikan kesempatan oleh Allah untuk bertemu dengan bulan Ramadan, maka manfaatkanlah sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dirinya menuturkan bahwa gerakan sholat subuh berjamaah merupakan program yang sudah ada sejak lama. Maka, dirinya menggerakkan program ini kembali setelah dihentikan sementara karena pandemi COVID-19. Dalam situasi sekarang ini, ia yang dari bagian pemerintah mengajak ulama, para ustad, dan tokoh masyarakat untuk mengajak umat masuk masjid. Apalagi, sebentar lagi akan menghadapi Ramadan.
“Kita harus memahami bahwa apa yang dilakukan ini merupakan pertanggungjawaban saya sebagai pemimpin. Apalagi, ini program dari Pemprov Riau. Saya mengajak bersama-sama ulama, para ustad, tokoh masyarakat untuk mengajak umat masuk masjid. Apalagi, sebentar lagi mau menghadapi Ramadan, maka lakukanlah sebaik-baiknya yang Allah perintahkan dan jauhkan larangannya,” pungkasnya.
(Harga.me/bib)