PEKANBARU – Ratusan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Riau (Unri) mengikuti kuliah umum dan bedah Buku Aldera: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 di Gedung M Diah FKIP UR, Kamis (30/03/2023). Buku Aldera menggambarkan kisah gerakan para aktivis muda tahun 1993-1999. Berbicara tentang gerakan mahasiswa, perjuangan Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera) di tahun 1990-an adalah sebuah sejarah yang tidak dapat dilupakan.
Aldera adalah gerakan besar prodemokrasi yang memiliki nilai juang bersama para buruh, kaum perempuan, agraria, lingkungan, masyarakat adat, dan gerakan demokrasi lainnya. Pada masa itu tergambarkan gerakan anak muda dengan jiwa yang gigih, kritis, siap berjuang untuk membela hak rakyat, dan menjaga demokrasi di Indonesia.
Selain memperjuangkan hak demokrasi, pada Buku Aldera memvisualisasikan perlakuan rezim terhadap para aktivis, mulai dari penahanan hingga penculikan, serta dinamika gerakan mahasiswa di era 1993-1999. Pada acara bedah Buku Aldera itu, aktivis sekaligus politikus tanah air, Dr. Pius Lustrilanang hadir sebagai keynote speaker.
Menurut Pius, bedah Buku Aldera di kampus adalah momen mengulas beragam momen sejarah pergerakan kaum muda guna menggapai demokrasi. “Tujuannya untuk memberi pengetahuan kepada mahasiswa, bahwa ada senior-seniornya pada zamannya yang berjuang menegakan demokrasi meruntuhkan rezim otoriter. Demokrasi yang dibangun ini perlu waktu 20 tahun memperjuangkannya, dan mempertahankannya sampai hari ini perlu 25 tahun,” kata Pius.
Lalu, lanjut Pius, dengan bedah buku tersebut diharapkan dapat membuka kesadaran untuk senantiasa menjaga keutuhan demokrasi. “Kalian itu cerminan hati nurani rakyat, jika merasa aspirasinya tidak tersampaikan, kalian wajib turun untuk memaksa pemerintah untuk mendengarkan,” ucap Pius.
Sementara itu, Rektor Universitas Riau, Sri Indarti mengatakan bahwa melalui kuliah umum dan bedah buku ini adalah momen yang sangat bermanfaat. “Karena bagaimana pun, kaum muda adalah generasi penerus yang akan meneruskan estafet kepemimpinan di masa yang akan datang,” kata Sri Indarti. “Kita berharap melalui bedah buku ini banyak inspirasi yang bisa dipetik untuk mengisi keseharian kita,” harapnya.
Terlebih, pada tahun 2045 mendatang, Indonesia akan menghadapi masa emas yang mana pada saat itu butuh pemikiran, inisiatif dan inovasi yang tinggi dari para mahasiswa. “Manfaatkan dengan baik, agar bisa menambah wawasan adik-adik semua dan memetik pembelajaran orasi di Indonesia,” pinta Sri Indarti.
Selain Pius, pada kegiatan kuliah umum dan bedah Buku Aldera itu juga menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Komisioner Komisi Informasi Pusat, Cecep Suryadi, Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisip Unri, Tito Handoko, dan dipandu oleh Presenter Kompas TV, Restira My Syahputri. Turut hadir Asisten I Setdaprov Riau, Masrul Kasmy, Ketua DPRD Provinsi Riau, Yulisman, dan tamu undangan lainnya. (Harga.me/nb)