Surveilans Radar Inisiasi Dosen Teknik Universitas Riau Dipantau oleh Markas Besar TNI.

PEKANBARU – Radar surveilans yang diinisiasi oleh Dr Yusnita Rahayu ST Meng, Dosen Fakultas Teknik Universitas Riau, mendapat perhatian dari Markas Besar TNI.

Dr Yusnita, bersama 10 orang mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Unri, serta Yussi Perdana Saputera ST MT dari PT Radar Telekomunikasi Indonesia (PT RTI), bertujuan untuk menghemat biaya produksi memproduksi radar buatan sendiri.

“Radar ini sebagai alat surveilans bukan alat yang murah dan untuk memperbanyak jumlahnya. Karena dibutuhkan biaya yang tidak sedikit,” ujar Yusnita melalui keterangan tertulis, kepada Media Center Riau, Jumat (24/2/2023).

Kerja sama dengan PT RTI untuk pengembangan suatu Prototype Man Portabla Coastal Surveillance Radar dilakukan untuk keamanan teritorial laut wilayah Indonesia.

Yusnita menjelaskan, sebelum bekerjasama, pihaknya dan PT RTI terlebih dahulu melakukan serangkaian diskusi intensif dengan pembagian tugas masing-masing. Yusnita bertugas sebagai perancang antena radar bersama mahasiswa dan dosen, sementara Yussi melakukan proses fabrikasi sekaligus menguji kelayakan radar bersama tim PT RTI sebagai mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).

Matching Fund melalui program Kedaireka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membantu proses perancangan serta pembuatan prototipe. Pada akhir program MF, prototipe Man Pack Surveillance Radar (MPSR) radar sudah selesai diproduksi dan diuji oleh tim industri dan tim akademis.

Radar yang telah diselesaikan adalah hasil dari penelitian program matching fund yang di terima tahun 2022. Radar ini hasil kerja sama antara mitra PT Radar Telekomunikasi Indonesia (RTI) dengan Unri dan 10 orang mahasiswa Program Merdeka Belajar, yakni Kampus Merdeka Unri.

Radar ini secara prakteknya dapat menyangkau 40 kilometer jangkauan deteksi pergerakan kapal laut asing maupun dalam negeri, ataupun kapal musuh yang akan datang ke wilayah teritorial indonesia.

Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga menghubungi Yusnita. Mereka bersedia memanfaatkan produk radar ini untuk menjaga keamanan teritorial laut Indonesia khususnya Kota Dumai.

Ir Suharti MA PhD, Sekjen Kemendikbuddikti yang melihat langsung produk radar yang dihasilkan menyampaikan, selamat dan luar biasa dengan kerja keras bisa menjalin kerja sama dan manfaat luar biasa atas penelitian yang dilakukan oleh Yusnita bersama Tim.

“Luar biasa bisa menghasilkan suatu alat yang berguna untuk indonesia demi menjaga keamanan negara ini. Saya mengusulkan kalau ada dosen yang berprestasi usulkan saja kenaikan pangkat luar biasa, agar teman-teman lain terinspirasi untuk meningkatkan keilmuannya melalui penelitiannya untuk kemajuan negara ini,” ujar Suharti pada saat menghadiri kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Universitas Riau.

(Mediacenter Riau/hb)

Leave a Comment