Setiap hari, sekitar 100 truk membawa 30 ton batu bara melintasi wilayah Inhu-Inhil, Riau.

PEKANBARU – Setiap harinya sekitar 80 sampai 100 truk pengangkut batu bara keluar masuk dari atau menuju pelabuhan penampungan batu bara di perbatasan Indragiri Hulu (Inhu) dan Indragiri Hilir (Inhil). Berat masing-masing truk mencapai 30 ton, sehingga mengakibatkan kontur tanah rawa di jalan lintas tersebut rusak parah.

“Setiap hari angkutan batu bara antara 80 sampai dengan 100 truk. Berat masing-masing truk 30 ton,” kata petugas security pelabuhan penampungan batu bara, Azis, pada Senin (10/4/23).

Truk batu bara tersebut memuat angkutan setiap harinya ke Peranap, namun tidak terdapat rincian dari mana bahan baku batu bara berasal dan kemana didistribusikan.

Security pelabuhan penampungan batu bara di perbatasan Inhil-Inhu sebelumnya telah berbincang dengan Gubernur Riau (Gubri) setelah gagal menemui pimpinan perusahaan yang dilaporkan tak berada di tempat.

Syamsuar, Gubri, mengatakan muatan angkutan batu bara yang mencapai 30 ton ini sebagai perusak jalan, sehingga harus ada solusi penyelesaiannya agar tidak merusak jalan.

Dirinya juga akan memanggil pimpinan perusahaan batu bara dalam waktu dekat untuk mencari solusi bersama, salah satu solusinya dengan memanfaatkan jalur sungai agar dunia usaha juga tetap berjalan dan lalu lintas warga di jalan tidak terganggu. “Ini truk (batu bara) muatannya 30 ton. Macam mana tak hancur jalan,” ujar Syamsuar.

Leave a Comment