PEKANBARU – Sekretaris Daerah Provinsi Riau, SF Hariyanto meminta organisasi perangkat daerah dan pihak terkait lainnya dari seluruh sektor agar bekerja sama untuk mensukseskan Crash Program Penguatan Imunisasi Polio.
“Dukungan dan peran serta semua pihak di jajaran pemerintahan dan segenap lapisan masyarakat sangat diperlukan agar cakupan pelaksanaan crash program di Riau mencapai 95 persen,” ujar Sekdaprov Riau.
Dilaporkannya pada tahun 2020, capaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Provinsi Riau ialah sebesar 48,8 persen. Kemudian menjadi 70 persen pada tahun 2021.
“Pada tahun 2022 mengalami peningkatan yaitu 82,3 persen. Namun belum mencapai target nasional yaitu 90 persen” ungkapnya di Hotel Novotel. (28/2/2023).
Dalam upaya penemuan virus polio di Provinsi Riau, pihaknya telah melakukan pencarian dan pelaporan kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) dengan target sebanyak 80 kasus.
“Tahun 2022 capaian penemuan kasus AFP 52 kasus. Dengan capaian non-polio AFP rate sebesar 1,69/100.000 penduduk anak usia kurang dari 15 tahun yang belum mencapai target yang ditetapkan,” jelas Sekda.
“Artinya, anak-anak kita belum semua memiliki perlindungan yang lengkap terhadap virus polio,” imbuhnya.
SF Hariyanto menegaskan bahwa capaian imunisasi ini termasuk bagian indikator kinerja pemerintah sehingga perlu menjadi prioritas.
“Serta fokus kita bersama dikarenakan cakupan imunisasi yang rendah berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB),” tuturnya.
“Selain itu imunisasi juga merupakan intervensi kunci dalam upaya kita mencegah stunting di Provinsi Riau,” pungkas SF Hariyanto.
(Harga.me/wjh)
PEKANBARU – Sekretaris Daerah Provinsi Riau, SF Hariyanto meminta organisasi perangkat daerah dan pihak terkait lainnya dari seluruh sektor untuk bekerja sama dan bersinergi dalam upaya mensukseskan Crash Program Penguatan Imunisasi Polio.
“Dukungan dan peran serta semua pihak di jajaran pemerintahan dan segenap lapisan masyarakat diperlukan agar cakupan pelaksanaan crash program di Riau mencapai 95 persen,” tutur Sekdaprov Riau.
Dilaporkannya pada tahun 2020, capaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Provinsi Riau ialah sebesar 48,8 persen. Kemudian menjadi 70 persen pada tahun 2021 dan 82,3 persen pada tahun 2022. Namun, capaian ini belum mencapai target nasional yaitu 90 persen.
Dalam upaya penemuan virus polio di Provinsi Riau, pihaknya telah melakukan pencarian dan pelaporan kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) dengan target sebanyak 80 kasus. Tahun 2022 capaian penemuan kasus AFP 52 kasus. Dengan capaian non-polio AFP rate sebesar 1,69/100.000 penduduk anak usia kurang dari 15 tahun yang belum mencapai target yang ditetapkan.
“Artinya, anak-anak kita belum semua memiliki perlindungan yang lengkap terhadap virus polio,” jelas Sekda.
SF Hariyanto menekankan bahwa capaian imunisasi ini termasuk bagian indikator kinerja pemerintah sehingga perlu menjadi prioritas. Serta fokus kita bersama dikarenakan cakupan imunisasi yang rendah berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Selain itu imunisasi juga merupakan intervensi kunci dalam upaya kita mencegah stunting di Provinsi Riau.
(Harga.me/wjh)