PEKANBARU – Riau memiliki peran penting dalam menghasilkan devisa bagi Indonesia. Oleh karena itu, pemerataan dan keseimbangan pembangunan di wilayah ini sangat penting untuk kemajuan Riau di masa depan. Hal itu disampaikan oleh Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar setelah membuka Musrembang RKPD Provinsi Riau Tahun 2024 di Gedung Daerah Balai Serindit pada Rabu (5/4/2023).
Acara tersebut dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kewilayahan Bappenas RI, Oktorialdi, DPRD Provinsi Riau beserta kabupaten/kota, pejabat tinggi Pemerintah Provinsi Riau, serta tokoh masyarakat dan organisasi.
Gubernur Syamsuar menyampaikan bahwa masih banyak infrastruktur yang belum lengkap di Provinsi Riau sehingga masih memerlukan dukungan dari pemerintah pusat. Riau sendiri menjadi salah satu penyumbang devisa bagi negara, baik dari segi ekspor maupun investasi. Namun, Gubri melihat ada ketidakseimbangan dalam pembangunan di Riau.
Menurut Gubernur Syamsuar, anggaran yang diberikan kepada Riau tidak sebanding dengan tanggung jawab yang diberikan. Seharusnya pemerintah memberikan anggaran yang sesuai dengan beban yang diberikan kepada Provinsi Riau.
Pertumbuhan ekonomi Riau pada tahun 2022 meningkat sebesar 4,55 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sektor industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar terhadap ekonomi Riau pada tahun 2022 dengan persentase sebesar 32,1 persen, diikuti oleh sektor pertanian kehutanan dan perikanan dengan persentase sebesar 27,3 persen serta sektor pertambangan dan penggalian dengan persentase sebesar 14,9 persen.
Provinsi Riau memiliki kontribusi sebesar 5,18 persen terhadap perekonomian nasional pada tahun 2022 dan tercatat sebagai provinsi dengan PDRB terbesar kelima di Indonesia atau PDRB terbesar di luar pulau Jawa.
“Kita (Riau) pendukung ekonomi bangsa dan negara ini, harusnya Riau janganlah sampai di anak tirikan,” ujar Gubri dalam kesempatan tersebut.