PEKANBARU – Ditemukan ayam yang positif flu burung lagi di Kabupaten Kampar. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran virus flu burung. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau Herman melalui Kabid Kesehatan Hewan Faralinda Sari mengatakan bahwa cara beternak ayam dengan melepas ternak dapat mempermudah penyebaran virus. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk mengandangkan ternaknya.
“Kami menyarankan agar masyarakat dapat mengandangkan ternaknya karena jika dilepas akan sulit untuk dilakukan pemantauan,” ujarnya.
Lebih lanjut, pihak Dinas masih terus memantau kasus flu burung dan melakukan pencegahan agar virus ini tidak menyebar ke 11 kabupaten kota lainnya di Riau. Masyarakat juga diimbau untuk menjalankan biosekuriti di wilayah kandang dengan membatasi lalu lintas orang dari luar dan menempatkan cairan desinfektan di wilayah masuk awal peternakan. Selain itu, penggantian baju setiap masuk dan keluar kandang, cucian harian, pembersihan kandang, dan penyemprotan desinfektan juga sangat dianjurkan.
Bagi ibu rumah tangga yang membeli ayam di pasar, penting untuk menjaga kebersihan personal dengan mencuci baju dan peralatan yang digunakan untuk menangani produk unggas dengan sabun dan air mengalir. Meskipun tidak menular melalui konsumsi produk unggas, perlu khawatir tentang sekresi/cairan/lendir atau kotoran dari ayam yang menempel pada produk unggas.
“Virus Avian Influenza mati pada suhu 80 derajat Celcius selama minimal 2-10 menit. Oleh karena itu, produk unggas harus dimasak dengan sempurna. Jika ada anggota keluarga yang mengalami demam atau gejala flu setelah berkontak dengan unggas, segeralah periksakan ke dokter,” kata petugas. (Harga.me/ms)