Gubernur Riau menjalin hubungan baik dengan FPK dan menyampaikan tentang Indeks Pembangunan Manusia.

PEKANBARU – Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berhubungan dengan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK). Dia menyatakan bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) di Riau telah meningkat.

Hal itu dapat dilihat, peningkatan pembangunan di Riau tidak hanya berdasarkan pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan non-fisik. Seperti contohnya perkembangan pendidikan yang semakin meningkat.

“Hal ini dapat dilihat melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita saat ini sudah naik. IPM ini mengukur capaian pembangunan manusia berbasis pada beberapa komponen dasar kualitas hidup. Contoh penilaiannya adalah indikator kemajuan pendidikan, kemajuan kesejahteraan ekonomi rakyat, kemajuan di dalam layanan kesehatan,” kata Gubri Syamsuar di Gedung Daerah Balai Serindit, Jumat (10/03/2023).

Gubri menjelaskan, bahwa penilaian ini tidak dapat dibuat-buat, sebab Badan Pusat Statistik (BPS) yang menilainya, bukan pemerintah daerah. Indikator Provinsi Riau saat ini berada di atas rata-rata nasional, tahun 2022 tercatat dengan indeksnya mendapati nilai 73,52. Angka ini naik dibanding tahun sebelumnya.

“Kalau IPM ini naik, tandanya sudah ada kemajuan dari segi kualitas kesehatan, pendidikan, dan pengeluaran per kapita masyarakat Provinsi Riau. Contohnya pendidikan vokasional. Pendidikan vokasional itu di Jakarta saja belum dibuat, tetapi kita sudah berani duluan membuat Peraturan Gubernurnya,” jelasnya.

Orang nomor satu di Provinsi Riau ini menerangkan, adanya Pergub pendidikan vokasional tersebut Presiden RI Jokowi memberikan apresiasi kepada dirinya dan Pemprov Riau karena telah berani membuat Peraturan Gubernur (Pergub) tentang pendidikan vokasional pertama di Indonesia.

Gubri menjelaskan, Pergub pendidikan vokasional bertujuan mengurangi angka pengangguran serta memberikan ilmu yang bermanfaat bagi generasi masa depan.

“Manfaatnya Pergub pendidikan vokasional ini tentu bertujuan mengurangi angka pengangguran. Karena dengan adanya pendidikan vokasional tersebut, anak-anak yang baru selesai sekolah diharapkan bisa langsung mendapatkan pekerjaan,” terangnya.

Pergub Vokasional juga mengatur kerja sama sekolah dengan perusahaan swasta dan rekruitmen tenaga ahli di bidangnya.

“Jadi kalau misalnya tamat sekolah, perusahaan harus menerima, jika tidak bisa kami tindak. Karena dia [siswa] telah diberikan keahlian yang diinginkan perusahaan,” lanjut Gubri

Selain itu, mantan Bupati Siak Dua Periode ini juga mengatakan pendidikan vokasional tersebut, bermanfaat dalam menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan tenaga ahli profesional dalam mengembangkan ilmunya untuk mendirikan wirausaha.

“Pendidikan vokasional ini berguna juga untuk anak-anak tamatan SMK yang diharapkan mampu mendirikan wirausaha karena mereka sudah mempunyai berbagai keahlian,” pungkasnya.

(Harga.me/bib)

Leave a Comment